Berita

Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia

Dr Hj Iis Ristiani, MPd Pemakalah UNSUR di Kongres Bahasa Indonesia X, Jakarta 2013

Dr. Hj. Iis Ristiani, M.Pd (kiri)   dalam KBI X di Hotel Grand Sahid Jaya,Jakarta (29/10)

Dalam Kongres Bahasa Indonesia (KBI) X yang dihelat di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta tanggal 28-31 Oktober 2013 terdapat satu pemakalah dari Universitas Suryakancana (UNSUR) Cianjur. Beliau adalah Dr. Hj. Iis Ristiani, M.Pd. KBI X diadakan oleh Badan Bahasa Balitbang Kemendibud RI, Dr. Hj. Iis Ristiani, M.Pd  mempresentasikan makalah berjudul "Pembudayaan Kesantunan Berbahasa dalam Media Facebook sebagai Upaya Pembinaan Karakter Bangsa".  Makalah ini termasuk kelompok 7 dari 8 subtema Kongres Bahasa  kali ini. Kelompok 7 memiliki subtema: Optimalisasi Peran Media Massa dalam Pemanfaatan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Subtema lainnya adalah (1) bahasa Indonesia sebagai Penghela Ilmu Pengetahuan dan Wahana Ipteks; (2) Bahasa Indonesia sebagai Jatidiri dan Media Pembentukan Karakter Banagsa dalam Memperkukuh NKRI; (3) Diplomasi Kebahasaan sebagai  Upaya Jatidiri dan Pemartabatan Bangsa; (4) Industri Kreatif Berbasis Bahasa dan Sastra dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa; (5) Bahasa Daerah dan Bahasa Asing sebagai Pendukung Bahasa Indonesia; (6) Membawa Sastra Indonesia sebagai Warga Sastra Dunia, dan (8) Perkembangan Bahasa dan Studi Indonesia di Luar Negeri.

Menurut Dr. Hj. Iis Ristiani, M.Pd yang juga menjabat Wakil Rektor I UNSUR saat ditanya penulis mengenai alasan memilih tema ini, beliau mengungkapkan bahwa latar belakang pemilihan facebook sebagai rumpun subtema kelompok 7 adalah berdasarkan realitas bahwa  perkembangan iptek yang tak terelakan telah menjadikan mahasiswa lebih dekat dengan dunia elektronik dibandingkan dengan dunia buku/kertas. Pemanfaatan FB selama ini belum dioptimalkan pada hal yang lebih baik daripada sekedar curhat semata, dst. Menyiasati keterbatasan kesempatan tatap muka dengan para mahasiswa, FB dapat dijadikan alternatif media pembelajaran dan komunikasi sehingga berdaya guna. Harapan selanjutnya, menurut pengajar mata kuliah Kapita Selekta Budaya islam dan Sastra dan Pembelajarannya di Program Magister PBSI S-2 ini dapat  melatih mahasiswa untuk memiliki pribadi yang terbuka dan terbiasa untuk memberikan tanggapan maupun menerima koreksi. Melatih keberanian, melatih kejujuran, karena setiap tanggapan yg harus disampaikan harus merujuk pada teori yang dibaca.

Dr. Hj. Iis Ristiani mempresentasikan makalahnya  pada hari Selasa, 29 Oktober 2013 pukul 15.35 hingga 17.05 WIB.  Hadir pula bersama pemakalah lainnya dalam panel yakni Puji Retno Hardiningtyas dari Balai Bahasa Provinsi Bali dengan makalah "Perspekstif Komunikasi Media Budaya: Melihat Sastra dalam Surat Kabar Harian Bali Post"  Pemakalah lainnya dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, yakni Yani Paryono dengan makalah  "Strategi Mengoptimalkan Media Massa dalam Pemartabatan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kancah Internasional".

Di tengah citra FB dalam sorotan negatif, menurut Dr. Hj. Iis dalam paparan makalahnya facebook sebagai sebuah media jejaring sosial online dapat dimanfaatkan untuk mendorong motivasi dan dinamisasi kegiatan belajar mengajar baik bagi peserta didik maupun bagi pendidik. Selain itu, media facebook dimanfaatkan untuk membangkitkan kreativitas dan efektivitas pembelajaran. Penggunaan media pengajaran ini memungkinkan belajar lebih bermakna dan para peserta didik lebih menghayati keseluruhan proses belajar mengajar.

Lebih lanjut dalam makalahnya dipaparkan bahwa pemanfaatan facebook di dalam pembelajaran dilakukan dengan: 1. Di awal pertemuan, setelah pendidik menyampaikan deskripsi singkat mata kuliah, berbagai tujuan perkuliahan, model pembelajaran, silabus atau materi yang akan dibicarakan, evaluasi atau penilaian yang akan dilakukan, hal yang harus pula disampaikan adalah media yang akan digunakan selama pembelajaran dilaksanakan. Salah satu media yang akan dimanfaatkan adalah media facebook; 2. Pendidik membuat alamat email kelas sesuai mata kuliah yang diampu; 3. Pendidik membicarakan bersama para peserta didik tentang akun facebook yang akan dijadikan wahana komunikasi kegiatan belajar mengajar berkaitan dengan mata kuliah yang diampu; 4. Setelah ditentukan akun facebook group kelas, semua siswa menggabungkan diri (berteman) dalam kelompok tersebut; 5. Setelah para mahasiswa mendapatkan penjelasan tentang segala hal berkenaan dengan rencana kegiatan pengkajian mata kuliah untuk satu semester ke depan, pendidik menyampaikan permasalahan atau bahan diskusi melalui akun facebook kelas untuk dibahas bersama pada minggu atau pertemuan selanjutnya; 6. Bahan diskusi disampaikan pendidik minimal tiga hari sebelum masa kuliah melalui dinding facebook; 7. Guna memudahkan proses penilaian terhadap aktivitas para mahasiswa, akun facebook yang dibuat hendaknya menggunakan nama yang sama sesuai dengan daftar hadir mahasiswa (DHMD); 8. Para peserta didik dapat menyampaikan pendapatnya melalui komentar dinding atau melalui pesan; 9. Komentar atau pesan yang disampaikan para peserta didik dibahas dalam pertemuan kuliah sesuai jadwal waktu dan jadwal silabus yang telah diberikan.

Melalui kegiatan diskusi atau tanya jawab dengan pemanfaatan media facebook ini, pendidik dapat mengetahui siapa saja yang sudah berkomentar berikut muatan yang disampaikan masing-masing peserta didik. Nilai-nilai kreativitas, kemandirian, rasa ingin tahu, disiplin, penanaman kejujuran, peduli orang lain, berlatih komunikasi, dan sifat-sifat lain yang ingin dikembangkan pada para peserta didik melalui pemanfaatan facebook dalam pembelajaran ini. Hal ini pun dilakukan oleh pendidik di dalam kelas dengan tujuan agar para peserta didik lebih fokus pada pokok pembicaraan/materi yang didiskusikan. Materi yang dibicarakan sesuai silabus yang sudah ditetapkan. Dalam media facebook tersebut, para peserta didik dapat langsung merespon atau memberikan pendapat dalam akun alamat group yang sudah ditentukan. (d/Redaksi)