Berita

Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia

MPBSI dan PBSI FKIP UNSUR Adakan PKM 2021

Kegiatan Pengabdian Masyarakat (PKM) MPBSI Pascasarjana dan PBSI FKIP Universitas Suryakancana diadakan Sabtu, 16 Januari 2021.  Tema PKM 2021 adalah “Multilterasi Bagi Penguatan Profesionalitas Guru”.  Karena situasi dalam masa pandemi maka pelaksanaan kegiatan dilaksanakan secara virtual. 

Ada 11 dosen kolaborasi antara  MPBSI dan PBSI FKIP pada hari ini. Pelaksanaan PKM dibagi dalam 3 sesi yakni  Sesi I (Literasi Sastra dan Budaya), Sesi II (Literasi Membaca dan Menulis) dan Sesi III (Literasi Digital Keuangan). Adapun dosen-dosen terlibat dalam PKM ini adalah Dr. H. Iyep Candra Hermawan, M.Pd., Dr. Hj. Iis Ristiani, M.Pd., Dra. Hj. Yeni Suryani, M.Pd., Aan Hasanah, M.Pd dan Ahmad Ginanjar, M.Pd.  Sesi II diikuti oleh Dr. Hj. Siti Maryam, M.Pd, Elis Homsini Maolida, M.Pd. dan Dadan Wahyudin, M.Pd. Pada sesi III diikuti oleh Dr. Hj. Sri Mulyanti, Aprilla Adawiyah, M.Pd. dan D. Dini Nurfajrin, M.Pd.

Pembawa Acara PKM ini adalah Widi Nur Aulia membacakan poin bakal dilalui. Kemudian, acara sambutan Direktur Pascasarjana, Dr. H. Iyep Candar Hermawan, M.Pd. Kegiatan Mulltiliterasi Penguatan Profesionalisme Guru diselenggarakan bagi mahasiswa s1/s2, suatu masa kebanggaan di tahun 2021 ini,  kita bisa melaksanakan pendidikan yang  dibangun oleh penduduk Indonesia, majemuk kekayaan dan literat, serta digali oleh bangsa  sehingga memiliki kecakapan hidup, Ada 6 besar literasi dasar dibangun. Kegiatan PKM dibuka oleh Direktur Pascasarjana  pada hari Sabtu, 16 Januari 2021.  

Kemudian, pemateri yang juga merupakan Direktur Pascasarjana Universitas Suryakancana mengambil tema   "Memperkokoh Identitas Nasional  dan Membangun Generasi  Bangsa Yang Bermartabat”.  Word Ekonomi Forum (2015), menurut pemateri,  ada 6 jenis literasi dasar atau foundational literacie yang harus dikuasai oleh geneasi era Revolusi Industri 4.0 (Lierasi dasar) yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial dan literasi budaya dan kewarganegaan.  Di antara fokus telaah Literasi budaya adalah kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa dan  Literasi Kewarganegaraan  adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara

Pemateri kedua,  Dr. Hj. Iis Ristiani, M.Pd. menjelaskan  tentang Perubahan Sosial dan Literasi Bersastra.  Sebelumnya, Wakil Rektor I, membacakan puisi berjudul karyanya.

Izinkan salam kusampaikan diawal virtual
Inilah kondisi kita saat sekarang
Saat kita dijaga untuk bertemu

Rasanya mau berjabat tangan
Indah seperti dulu
Seperti saat kita bertemu
Tanpa jarak, tanpa masker
Ingatan pun melayang dalam renyahnya  senyummu
Antara kita saling bercerita tentang tugas hidup kita,
Namun semua tinggal kenangan
Ingin segera covid berlalu,
Menjadi harap setiap doaku
 
Menurut pemateri bahwa kecakapan Abad ke-21 yakni: Kualitas Karakter: Bagaimana menghadapi lingkungan yang harus berubah   Kompetensi : bagaimana menghadapi tantangan yang kompleks. Liteasi Dasar: Bagaimana menerapkan ketrampilan inti untuk kegiatan sehari-hari. Pertanyaan-pertanyaan  ini dapat dijawab di materi ini.

Menurut Wakil Rektor I bidang akademik bahwa Kualitas Karakter.  Bagaimana menghadapi lingkungan yang terasa berubah meliputi: iman dan takwa, rasa ingin tahu, inisiatif, kemampuan beradaptasi, kepemimpinan dan kesadaran sosial dan budaya  Selanjutnya, pemateri   menuturkan bahwa Kompetesi abad 21 memerlukan manusia yang tangguh: berpikir  kritis/memecahkan masalah, kreativitas, komunikasi dan kolaborasi, dan sebagainya.

Pemateri ketiga, Dra.  Hj. Yeni Suryani, M.Pd.  Pemateri mengalisis kajian Mengenal dan Memilihara Literasi Sastra dan Budaya Cianjur.  Setelah memaparkan isi temuannya, pemateri ketiga, meminta seorang mahasiswa membacakan puisi karya  Yus Rusyana berjudul   Nyamuni Ngasingkeun Diri

Kersana: Yus Rusyana 
Kinanti

Geus apir manjing sataun, wabah tacan euih-eiuh
Saenyana mah kaluman, kudu numpi bari nyepi
Teu menang indit-inditan, ruang-riung komo deui,
Ieu teh nya atuh, piraku henten kasurti
Ku urang dileunyepan, aya maksud anu pinasti
Singhoreng latihan ulzah, nyamuni ngasingkeun diri
Tina ruang riung, ria-ria mewah jeung diri
Ayeuna jempling nyorangan, nyasaran nyalingsik diri
Dosa-dosa narembongan, geuwat tobat memeh pati
Naon anu teu karu, ayeuna salse tur tingtrim,
Bebetah di jero manah,  elig diring kedal dzikir jorojoy
 tacan nyukuran pangasih

Gajahlangu, Rebo, 13 Januari 2021

Selanjutnya, pemateri keempat, Aan Hasanah mempresenasikan telaah  Tinjauan Literasi Budaya dalam Persfektif Transformasi Tradisi Lisan Mtios Dewi Pohaci  dan Ahmad Ginanjar, memaparkan komunitas sastra sebagai upaya stategis meningkan literasi sastra Sunda 

Sesi Kedua
Ada kelompok II yakni membawakan makalah tentang Materi Literasi Membaca – Menulis dimulai pada pukul 10.20 WIB.  Pemateri pertama di Sesi II,  Dr.  Hj. Siti Maryam, M.Pd.  Ketua Prodi PBSI FKIP ini mengetengahkan judul Pelatihan Pemilihan E-Teks Bagi Peningkatan Literasi Membaca.  Materi selanjutnya, Elin Homsini Maolida, M.Pd, membahas “Memanfaatkan Jurnal Dialog di Kelas Bahasa”  Setelah pemateri kedua di sesi ini, diadakan foto bersama secara virtual oleh host.  Akhirnya,  pamateri selanjutnya, Dadan Wahyudin, M.Pd menjelaskan  tentang “Ragam Bahasa Jurnalistik: KTIP”  

Adapun Kelompok III yakni membawakan makalah-makalah tentang  Literasi Digital-Finansial.  Pemateri  Dr. Hj. Sri Mulyanti, M.Pd. membahas tentang Literasi Finansial.  Pemateri juga didaulat sebagai Wakil Dekal II FKIP  D. Nurfajrin, M.Pd  membahas tema “peran  literasi digital dalam penguatan dan pelestarian budaya lokal” dan pemateri terakhir,  Aprilla Adawiyah,M.Pd mempraktekan cara membuat buku eletronik dalam  Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dengan Media Digital. 
 
Peserta dapat mengajukan pertanyaan dapam ruang diskusi.  Ada beberapa pertanyaan mengenai hal di atas. Kira-kira pukul 12.30. acara selesai.

Pelaksanaan PKM dilanjutkan kembali pada hari Senin hingga Rabu dari pukul 07.00-12.00 WIB. Sertifikat diberikan kepada setiap peserta yang  telah mengikuti seluruh kegiatan setara 32 jam. 

(dan/ Redaksi)