Di Hari Guru Nasional (HGN), Rabu, 25 Nopember 2020 menjadi amat istimewa bagi Toni R, M.Pd, (mahasiswa MPBSI Universitas Suryaknacana Cianjur), Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Sukatani meraih penghargaan Olimpiade Guru Nasional (OGN) juara 1 kategori SMP di tingkat Purwakarta. Sebagai mahasiswa, Toni akan mengakhiri dalam wisuda 2021 (M.Pd diraih dalam Sidang Agustus 2020 -red ) dengan menempati yusidium 3,90 (peringkat tertinggi di MPBSI selama ini).
Menurut Toni, Kemendikbud selalu melaksanakan perlombaan, antara lain yang sering dan rutin digelar yaitu: Gupres (guru berprestasi), OGN (Olimpiade Guru Nasional), dan Inobel (Inovasi Pembelajaran), mulai tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional. Pada tahun 2018 Toni mengikuti Guru Berprestasi (Gupres) tingkat kabupaten, hanya meraih juara 2. Ia juga merasakan ada yang kurang pada dirinya yaitu rasa percaya diri tentang pengetahuan (kognitif) dan keterampilan. Oleh karena itu, Toni daoat mengembangkan diri salah satunya dengan melanjutkan studi yang akhirnya memilih Universitas Suryakancana Cianjur.
Pada tahun 2019, Toni, tidak mengikuti lomba apapun. Baru pada tahun 2020, Dinas Pendidikan Kab. Purwakarta mengadakan lomba OGN untuk seleksi tingkat kabupaten. OGN dilaksanakan berdasarkan mata pelajaran yang diampu berbeda dengan Gupres. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia salah satu yang dilombakan dalam OGN. Bagi alumus MPBSI asal Purwakarta ini merupakan kesempatan untuk ajang mengasah dan menguji bahwa dirinya melanjutkan kuliah bukan sekedar menambah gelar tapi menambah juga wawasan, pengetahuan dan keterampilan mata pelajaran yang diampu.
Kronologisnya, pada Jumat, tanggal 13 Maret 2020, Toni mengikuti lomba OGN Mapel B Indonesia. Pada tahun sebelumnya paling banyak 20-30 peserta saja. Tahun 2020 peserta yang mengikuti lebih dari 100 orang untuk mapel B. Indonesia sehingga persaingan sangat ketat dan memperkecil peluang. Tes tulis sebanyak 60 soal pedagogik dan professional pilihan ganda yang harus dikerjakan. Karena situasi pandemic covid, pengumuman hasil ditunda dan untuk tingkat nasional ditiadakan. Ada rasa kecewa namun sadar dengan situasi.
Momentum Hari Guru Nasional Tahun 2020, Dinas Pendidikan akhirnya mengumumkan hasil OGN dengan tetap memberikan penghargaan. Dan penghargaan itu diberikan langsung oleh Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika S.E. kepada Toni R,
"Alhamdulillah, saya meraih peringkat 1. Walaupun tingkat nasional ditiadakan karena pandemic covid 19, saya tetap memiliki harapan pada tahun 2021 target yang ingin dicapai 2 lomba menjadi juara 1 Gupres tingkat Kab. dan OGN masuk nominasi tingkat nasional" kata Toni berharap berkesempatan meraih prestasi tertinggi di tingkat nasional.
Kesan dan Pesan Kuliah di Universitas Surayakancana
Toni, pernah tinggal di Cicadas dan Cibiru Bandung ini mengungkapkan kesan kuliah di MPBSI Universitas Suryakncana. Pertama, awal Toni masuk sudah terasa suasana yang menyejukan dan kental dengan kekeluargaan yang sangat baik memudah untuk berinteraksi. Suasana kampus yang sangat luar biasa selalu memberikan yang terbaik bagi mahasiswanya. :"Saya merasakan bahwa kampusku adalah rumahku kedua," ungkapnya..
Kedua, dosen pengajarnya luar biasa kompetensinya sehingga banyak sekali ilmu Bahasa maupun sastra yang didapatkan. Banyak membantu dalam segala kesulitan akademis bidang Bahasa dan Sastra maupun pengajaran. Selain itu, membina dan mengembangkan kesadaran ilmiah.
"Kuliah di MPBSI Unsur Cianjur sangatlah baik, sehingga saya merekomendasikan teman-teman untuk melanjutkan studi di MPBSI Cianjur," saat ditanya komentar tentang perkuliahan di MPBSI Universitas Suryakancana.
Ketua MGMP Bahasa Indonesia SMP di Purwakarta ini memberi pesan selama kuliah di MPBSI Universitas Surayakancana. Pertama, teruslah bersemangat jangan pantang menyerah dan kurang percaya diri. Kedua, kembangkan dan bina terus kesadaran ilmiah guru untuk membentuk generasi muda dalam menghadapi era 4.G. Penulis tesis berjudul "Kajian Tema dan Nilai Moral pada Puisi Lima Penyair Indonesia sebagai Bahan Ajar Apreasiasi Sastra Kurikulum 2013 di SMPN1 Sukatani, Kabupaten Purwakarta" ini mengakhiri perbincangan dengan Redaksi.
(dan/Redaksi)