Berita

Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia

Seminar Internasional III PBSI, 24 Des 2011

Prof. Dr. Mikihiro Moriyama bersama Rektor dan akademisi Universitas Suryakancana(Sabtu, 24/12/2011)

Magister PBSI bekerja sama dengan FKIP Universitas Suryakancana kembali menggelar seminar internasional. Kali ini menghadirkan narasumber tunggal Prof. Dr. Mikihiro Moriyama, dari Nanzan University. Profesor Miki dikenal sebagai guru besar yang fasih berbahasa Sunda.  Prof. Miki  mengakrabkan dirinya disapa Kang Miki, lahir di Kyoto  Jepang, tanggal 16 September 1960.  Menurutnya,  ketertarikan terhadap bahasa dan budaya Sunda terjadi saat berkenalan dengan budayawan Sunda, Ajip Rosidi yang bermukim di Jepang beberapa waktu lalu.  Kang Miki cukup terkesan atas sikap konsisten dan kebanggaan Ajip Rosidi berbahasa dan berbudaya Sunda, meskipun tinggal lama di negeri Sakura. Begitulah intisari tentang “pandangan pertama” Kang Miki terpikat terhadap bahasa Sunda dalam ngobrol singkat bersama penulis dan kawan-kawan di ruang dosen Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia S2 Universitas Suryakancana petang kemarin (23/12).

Esoknya, sebelum acara dimulai dihadirkan atraksi kesenian Sunda, berupa maen po dan tembang Cianjuran. Atraksi ini mengingatkan saat Kang Miki belajar kesenian ini di Cianjur tempo hari. Kemudian dilanjutkan dengan menikmati suguhan kuliner tatar Sunda seperti; seupan hui dan sampeu, seupan cau, talas, kacang kedele, dan suuk. Adapula makanan berupa: combro, misro, katimus, bala-bala, gehu, awug, dan lain-lain. Panitia melengkapi dengan minuman hangat berupa bandrek, bajigur dan téh hangat. 

Acara dibuka oleh Rektor Unsur, Prof. Dr. H. Dwidja Prijatno, S.H, M.H, Sp.N. Menurut Rektor, budaya Sunda perlu dilestarikan, dan Cianjur merupakan barometer bahasa dan budaya Sunda. Tak lupa mengeapresiasi Kang Miki. "Saya bangga ada orang asing membawa harum nama dan bangsa Indonesia, dengan memperkenalkan bahasa dan budaya Sunda. Kalau jaya Suprana hadir, pasti Kang Miki bisa masuk MURI, sedangkan saya sendrii kurang begitu fasih berbahasa Sunda" ujarnya. 

Dalam kegiatan seminar ini, Kang Miki membawakan makalah “Usaha Pembinaan Identitas Budaya Sunda dalam Perkembangan Buku Pelajaran Bahasa Sunda” dalam sesi pertama. Pada sesi kedua mengetengahkan materi tentang penelitian bahasa dan budaya. Kang Miki mengupas ciri orang Sunda dan bahasanya serta membahas perkembangan buku pelajaran bahasa Sunda. 

Seminar cukup hangat, karena Prof. Miki menggunakan pengantar bahasa Sunda cukup baik dan  fasih. Beberapa pertanyaan pun dilontarkan peserta berkenaan dengan eksistensi bahasa dan budaya Sunda di era globalisasi, perkembangan telaah kurikulum dan buku pelajaran Sunda di sekolah, termasuk identitas budaya Sunda dalam buku teks pelajaran. 

Kunjungan Kang Miki ke Cianjur ini bersamaan dengan diselenggarakan Konferensi Internasional Budaya Sunda (KIBS) II yang diadakan di Gedung Merdeka Bandung,  12-14 Des 2011 sebelumnya. Daerah Cianjur bagi Prof. Miki bukanlah daerah baru. Menurutnya, kali pertama tiba di Indonesia tahun 1980 selama 1 bulan, tahun 1982-1984 belajar di Unpad Bandung. Untuk memperdalam seni Sunda seperti: maenpo, pupuh, cianjuran, kecapi, dan lain-lain di Cikalongkulon Cianjur tahun 1984.  Untuk memperdalam bahasa Sunda tanpa banyak terkontaminasi bahasa gaul atau campuran dengan bahasa Indonesia, Kang Miki sengaja memilih tinggal dalam lingkungan masyarakat tradisional  di pelosok Wanayasa Purwakarta, di mana saat itu penerangannya pun masih menggunakan lampu petromak. Semua dilakukan untuk mempelajari bahasa dan budaya Sunda secara intens. 

Kang Miki mengajarkan bahasa Indonesia sejak tahun 1988  di Jepang, termasuk menyusun buku pelajaran bahasa Indonesia untuk para siswa Jepang.  Perjalanan akademiknya tahun 2003 mendapat gelar doktor Kesusastraan dari Universitas Leiden, dengan disertasi A New Spirit: Sundanese Publishing and the Changing Configuration of Writing in Nineteenth- Century West Java 1987 M.A Program Pascasarjana Universitas Osaka Studi Luar Negeri 1985  B.A. Departemen Bahasa Indonesia, Universitas Osaka, Studi Luar Negeri.  Kini menjabat sebagai Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan di Nanzan University Nagoya Jepang.

Kang Miki telah mengangkat budaya dan bahasa Sunda dalam seminar budaya dan bahasa di mancanegara.  Pernah memberi kuliah bahasa Sunda di Leiden Belanda dikenal sebagai universitas rujukan keilmuan bahasa Sunda terkemuka di luar negeri.  Selain menjadikan bahan disertasi program Doktornya, Prof. Miki kerap membawakan materi tentang kesundaan di mancanegara hingga mencapai pelosok  negeri Afrika seperti negeri Mali.{*} [d/Redaksi)