Berita

Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia

Seminar Internasional II Bahasa, Sastra dan Budaya

Narasumber berfoto bersama pimpinan dan akademisi Unsur Cianjur [Sabtu, 4/6/2011]
 
Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan tinggi bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian pada masyarakat, kali kedua, PBSI S-2 mengadakan Semiloka Internasional II, Sabtu, 4 Juni 2011.

Upaya ini  ditempuh dalam rangka pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai target pertama dan utama untuk meraih kualitas manusia unggul dan kompetitif.    Kegiatan ini merupakan “gawe bareng”  Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) S-2, FKIP Unsur dan MGMP Bahasa Indonesia SMA se-Kab. Cianjur yang dibuka oleh Rektor Unsur Cianjur, Prof. Dr. H. Dwidja Prijatno, S.H, M.H, Sp.N. 

Hadir dalam kesempatan itu Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd (Direktur Program Pascasarjana Unsur) serta Drs. H. Iyep Candra Hermawan, M.Pd (Dekan FKIP) dan sejumlah  pejabat Rektorat,  unsur pimpinan prodi PBSI S-2, FKIP dan pengurus MGMP Bahasa Indonesia Kab. Cianjur. Kegiatan  seminar ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa dan guru-guru bahasa dan sastra Indonesia se-Kabupaten Cianjur. 

Seminar Internasional II bertemakan: Memperkuat Karakter Bangsa Melalui Bahasa, Sastra, dan Budaya Indonesia menghadirkan tiga narasumber terdiri dan pakar bahasa, sastra dan budaya berkompeten di bidangnya.  Yakni  Prof. Dr. Henry Chambert Loir (EFEO, Lembaga Penelitian Perancis); Prof. Dr. David Reeve (University of New South Wales, Sydney, Australia; Conjoint Associate Professor UNSW, ILTI Academic Coordinator ACICIS) dan Prof. Dr. H. Yus Rusyana (UPI Bandung). Kegiatan berlangsung di Aula FKIP Unsur ini diselingi hiburan dengung dan atraksi maen po, sebagai kesenian dan bela diri khas Cianjur. 

Prof. David Reeve membawakan materi "Teaching Culture Through Language". Menurutnya, pengajaran bahasa Indonesia untuk mahasiswa asing cukup praktis bila menggunakan bahan ajar berupa  konteks bahasa yang digunakan dan dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Prof. Reeve mengamati sistem nama-nama antardaerah yang khas.  Disukusi cukup segar, di mana Prof. Reeve menayangkan temuan penggunaan bahasa yang digunakan oleh papan reklame, angkutan transportasi, dan lain-lain.  Sementara Prof. Chambert Loir mengupas seputar pengalaman sebagai peneliti bahasa dan budaya Asia, termasuk Indonesia.  Di sesi akhir Prof. Dr. H. Yus Rusyana menyajikan makalah "Nilai Budaya dalam Susastra Sunda" berisi keunggulan dan kearifan budaya Sunda dalam kehidupan sehari-sehari. [*] [d/Redaksi]