Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah di Google Meet
Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (MPBSI) Pascasarjana Universitas Suryakancana mengadakan Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah di Laman Online untuk jurnal. Kegiatan diikuti peserta dapat menggunakan aplikasi Googgle Meeting pada hari Selasa, 30 April 2020 dari jam 09.00-12.00 WIB.  Adapun narasumber adalah H. Daud Pamungkas, M.Pd (Pemimpin Redaksi Jurnal Alinea atau Editor in Chief) serta dimoderatori oleh Sekretaris Prodi MPBI, Aan Hasanah, M.Pd. Sementara dari Jurnal Dinamika juga dosen MPBI, Ahmad Ginanjar, M.Pd, dan Dadan Wahyudin, M.Pd. menggunakan aplikasi tsb di internet. Juga, staf kependidikan yakni Desi Asri Maryani, S.Pd. dan Widi Nur Aulia turut serta. Â
Pada sambutannya, Sekretaris Prodi, Aan Hasanah, M.Pd. menjelaskan kegiatan prodi MPBSI saat ini sedang membuka pendaftaran mahasiswa secara online tahun 2020. Kegiatan mempublikasi, ungkap Sekretaris, merupakan keharusan harus ditempuh oleh mahasiswa menjelang lulus. Kegiatan penulisan karya ilmiah, berupa menulis tesis atau artikel di jurnal. Dengan kepelatihan ini, mahasiswa diajak lebih familiar, dengan jurnal, cara membuat, sistematika, teknik mengirim, menunggu, hingga tayang dimuat di laman online. Sementara, di kampus UNSUR ada 3 jurnal terkait tentang kajian bahasa, yakni DINAMIKA (prodi MPBSI), ALINEA, (Prodi BI FKIP) dan JOEPALLT (Prodi B Inggris FKIP)
Naraseumber juga dosen PNS berdinas FKIP UNSUR, H. Daud Pamungkas, M.Pd. ini memaparkan kondisi sekarang, menulis (artikel) belum menjadi tradisi ilmuwan Indonesia. Oleh karena itu, publikasi online merupakan sesuatu hal baru. Ada beberapa kelemahan, antara lain, di Indonesia, umumnya tidak berdasarkan berbasis riset, tapi hasil mengutip di sana-sini. Sehingga tidak menyebarluaskan pengetahuan dan wawasan. Penulis tidak mengindahkan ketentuan di pedoman jurnal, asal jadi, dan lain-lain. Struktur artikel jurnal seperti Alinea, biasanya terdiri dari: judul, abstrak, pendahuluan, metode, pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Di akhir pemaparannya, dosen bahasa Indonesia menutupnya dengan penambahan sitasinya yang menambah kualitas jurnal kita, seperti Dinamika atau Alinea. Lebih lanjut, mahasiswa bisa mencari sumber bacaan, seperti: Portal Garuda, Perpusnas atau Google Scholar. Referensi-referensi dikutip oleh penulis jurnal menandakan kekinian, yaitu berasal 80 persen dari artikel di jurnal dan hanya 20 persen dari buku beberapa tahun terakhir.
Moderator menyediakan waktu untuk tanya-jawab. Dialog ini dimanfaatkan oleh peserta yang tengah menyusun tesis dan artikel jurnal. Nina Herlina, mahasiswa semester 4 ini, menanyakan perbedaan antara menulis tesis dan buku? Naraseumber menyatakan sama, yakni kegiatan menulis. Penyajian bahasa untuk tesis adalah kaku dan formal sekali. Sedangkan penyajian bahasa dalam menulis buku lebih komunikatif disesuaikan dengan selera pembaca. Lebih lanjut, dosen Kopertis IV mengisahkan ada buku berasal dari sebuah tesis, oleh penulis tsb, karya-karya mengenai Iwan Simatupang menjadi tesis juga dicetak menjadi buku. Â
Selanjutnya penanya kedua, adalah Ruri Wardana, berkaitan dengan kutipan di tesis atau bisa dibaca oleh alat cek plagiasme? Turnitin atau cek plagiaisme alat mengecek similaritas di tulisan. Narasumber menjelaskan similaritas paling banyak 20% atau untuk jurnal kita similaritas diantara 30% dianggap memenuhi syarat. Lebih lanjutnya, narasumber berpendapat agar kutipan bisa saja dibuat parafrase.Â
Ada beberapa pertanyaan seputar penelitian dan karya tulis ilmiah (jurnal dan tesis). Apakah penelitian miniatur proposal bisa dipublikasikan dibuat jurnal? Pertanyaan tentang proposal sudah dilakukan, pembahasan, dan temuan sudah dibahas, belum dijilid, boleh dibuat jurnal? Apakah semester 2 boleh membuat jurnal atau khusus yang sedang menyusun tesis?  Semua dapat dijawab oleh narasumber dengan yakin dan mantap.